Tuesday, January 25, 2011

dAun KetaPANg



Detail Penelitian Obat Bahan Alam

Judul Penelitian
Pemeriksaan Kandungan Kimia dan Aktivitas daun Terminalia catappa Linn. dan Daun Pluchea indica Less. Peneliti
Amarila Malik
Iwang Soediro
Kosasih Padmawinata
Elin Yulinah S. Abstrak
Telah diteliti kandungan kimia dan aktivitas antijamur daun ketapang (Terminalia catappa Linn., Combretaceae) dan daun beluntas (Pluchea indica Less., Compositae) terhadap Candida albicans, Trichophyton mentagroophyters, Epidermophyton flocosum dan Microsporum gypseum. Ekstrak etanol daun ketapang, ekstrak n-heksana dan minyak atsiri daun beluntas memiliki aktivitas terhadap Microsporum gypseum. Dua senyawa flavon yang tersubstitusi oleh gugus hidroksil pada posisi 5, 7, 4’ dan 5, 7, 3, 4 yang diisolasi dari fraksi etil asetat hasil partisi ekstrak etanol daun ketapang menunjukkan aktivitas antijamur. Fraksinasi ekstrak n-heksana daun beluntas dengan kromatografi cair vakum menggunakan eluen landaian kombinasi n-heksana-etil asetat menghasilkan 15 fraksi. Aktivitas palingkuat ditunjukkan oleh fraksi 4 dan 5 yang mempunyai pola kromatografi lapis tipis sama dengan pola kromatografi lapis tipis minyak atsiri. Dengan cara kromatografi gas-spektrometri masa tiga komponen minyak atsiri telah diidentifikasi yaitu α-kadinena, α-kadinol dan linalool. Keterangan
Tesis Tahun
1993 Tempat Penelitian
Sekolah Farmasi ITB Isolasi
Metode penelitian meliputi penyiapan bahan, karakterisasi simplisia, penapisan fitokimia, pembuatan ekstrak, pemisahan, pemurnian, identifikasi, karakterisasi isolat dan uji aktivitas antijamur.

Karakterisasi simplisia meliputi pemeriksaan makroskopik, penetapan kadar abu total, kadar abu tidak larut dalam asam, kadar abu tidak larut dalam air, kadar sari larut air, sari larut etanol, susut pengeringan dan kadar air serta penetapan unsur logam secara spektroforometri serapan atom. Penapisan fitokimia serbuk simplisia dilakukan terhadap kandungan alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, kuinon, steroid dan triterpenoid.

Ekstraksi daun Terminalia catappa Linn. dilakukan dengan cara ekstraksi sinambung menggunakan alat Soxhlet dengan pelarut n-heksana dilanjutkan dengan etanol 95%. Ekstraksi daun Pluchea indica Less. dilakukan dengan cara maserasi bertahap dengan pelarut n-heksana dilanjutkan dengan etanol 95%. Ekstrak n-heksana dan ekstrak etanol diuji aktivitas antijamurnya.

Setelah dilakukan uji aktivitas terhadap ekstrak n-heksana maupun ekstrak etanol, maka ekstrak yang mempunyai aktivitas kuat dilanjutkan dengan pemisahan menggunakan cara kromatografi kolom cair vakum untuk ekstrak n-heksana dan partisi dengan cara ekstraksi cair-cair dengan landaian pelarut mulai dari n-heksana, kloroform, dan etil asetat untuk ekstrak etanol. Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antijamur dari fraksi-fraksi tersebut.

Pemurnian dilakukan setelah fraksi-fraksi ekstrak diuji aktivitasnya. Fraksi ekstrak yang aktif dipisahkan dan dimurnikan dengan kromatografi datar sentrifugal "Chromatotron" atau dengan kromatografi lapis tipis preparatif atau dengan kromatografi kertas preparatif dan dilakukan rekristalisasi tergantung kesesuaian sifat isolat.

Senyawa yang murni dan diperoleh dalam jumlah yang mencukupi dapat diidentifiksi dan dikarakterisasi secara kromatografi, spektrofotometri, gabungan kromatografi dan spektrometri serta sifat fisik dari senyawa tersebut.

Dari daun Terminalia catappa telah dapat diisolasi dari fraksi aktif (fraksi etil asetat) dua senyawa golongan flavonoid yaitu:
a. Senyawa TC-1 adalah senyawa flavon yang mengandung gugus hidroksil pada atom karbon nomor 5, 7, dan 4’.
b. Senyawa TC-3 adalah senyawa flavan yang mengandung gugus hidroksil pada atom karbon nomor 5, 7, 3 dan 4’.
Dari daun Pluchea indica telah dapat diisolasi dari fraksi aktif (fraksi n-heksana) isolat sebagai berikut:
a. Senyawa PI-1 diidentifikasi sebagai stigmasterol yang tidak mempunyai aktivitas terhadap Microsporum gypseum.
b. Fraksi 4 dan 5 hasil fraksinasi ekstrak n-heksana mengandung komponen yang sama dengan minyak atsiri dan mempunyai aktivitas terhadap Microsporum gypseum. Dari minyak atsiri dapat diidentifikasi adanya α-kadinen, α-kadinol dan linalool.
c. Minyak atsiri (PI-2) menghambat pertumbuhan Microsporum gypseum dengan kesetaraan sebagai berikut:
10 µl setara dengan 56,76 µg griseofulvin.

Uji Farmakologi
Uji aktivitas antijamur dilakukan secara in vitro menggunakan empat jenis biakan jamur Candida albicans, Trichophyton mentagrophytes, Epidermophyton flocosum dan Microsporum gypseum dengan metode difusi agar menggunakan cakram kertas. Uji ini dilakukan untuk memantau hasil ekstraksi, hasil fraksinasi dan isolat yang aktif atau tidak aktif.

Juga dilakukan penetapan aktivitas antibiotik griseofulvin sebagai antijamur pembanding.

Ekstrak daun Terminalia catappa Linn. dan daun Pluchea indica Less. mempunyai aktivitas terhadap jamur Microsporum gypseum.
Dari daun Terminalia catappa telah dapat diisolasi dari fraksi aktif (fraksi etil asetat) dua senyawa golongan flavonoid yaitu senyawa TC-1 dan TC-3. senyawa TC-1 mempunyai aktivitas yang lebih kuat terhadap Mycrosporum gypseum dibandingkan senyawa TC-3.
Dari daun Pluchea indica telah dapat diisolasi dari fraksi aktif (fraksi n-heksana) isolat sebagai berikut:
a. Senyawa PI-1 diidentifikasi sebagai stigmasterol yang tidak mempunyai aktivitas terhadap Microsporum gypseum.
b. Fraksi 4 dan 5 hasil fraksinasi ekstrak n-heksana mengandung komponen yang sama dengan minyak atsiri dan mempunyai aktivitas terhadap Microsporum gypseum. Dari minyak atsiri dapat diidentifikasi adanya α-kadinen, α-kadinol dan linalool.
c. Minyak atsiri (PI-2) menghambat pertumbuhan Microsporum gypseum dengan kesetaraan sebagai berikut:
10 µl setara dengan 56,76 µg griseofulvin.

Bagi mereka yang mengutip hasil penelitian ini wajib menuliskan sumbernya Sekolah Farmasi ITB http://bahan-alam.fa.itb.ac.id

Kembali

No comments:

Post a Comment